KDE vs GNOME vs XFCE


KDE
KDE (K Desktop Environment) adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE dapat ditemui pada berbagai sistem Unix, termasuk Linux, BSD, dan Solaris. KDE juga tersedia untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin.
Keunggulan utama KDE adalah kemudahan pemakaian, fleksibilitas, portabitilis, dan kekayaan fitur. KDE dikembangkan sejalan dengan KDevelop, paket pengembangan perangkat lunak, dan KOffice, paket aplikasi office.
Huruf “K” mulanya adalah untuk “Kool”, tetapi selanjutnya diganti menjadi “K” saja, yang berarti “Aksara pertama sebelum ‘L’ (untuk Linux) dalam alfabet Latin.”
KDE memiliki ciri khas dalam hal penamaan Software dengan hampir selalu menggunakan huruf  K, seperti Konversation, Okular. Hal ini tidak selalu menjadi suatu keharusan karena ada juga berbagai default software di KDE yang tidak menggunakan huruf K seperti Gwenview.


Beberapa teknologi penting yang menjadi landasan infrastruktur KDE adalah:
  • Qt – tookit untuk widget grafis
  • aRts – soundserver
  • DCOP – sistem komunikasi antarproses
  • KHTML – HTML engine
  • KIO – akses file dengan dukungan jaringan
  • Kparts – kerangka komponen in-process
  • Kwin – window manager
  • KConigXt – pengelola konfigurasi
  • XMLUI – antarmuka yang didefinisikan menggunakan file XML
KDE tampilannya sedikit mirip Windows dan lebih Lengkap. Karena kelengkapannya banyak Orang yang mengira KDE merupakan sebuah  OS(Operating System), padahal hanya DE (Desktop Environment) hanya grafis. 







GNOME
GNOME adalah lingkungan desktop dan antarmuka grafik pengguna yang berjalan di atas sistem operasi. GNOME secara keseluruhan terdiri dari perangkat lunak bebas dan gratis. GNOME merupakan proyek internasional untuk menciptakan kerangka, aplikasi perangkat lunak untuk desktop, dan juga untuk mengatur peluncuran, penanganan file dan manajemen tugas jendela (window).
GNOME merupakan bagian dari proyekGNU dan dapat digunakan di kebanyakan sistem operasi Unix-like, kebanyakan Linux dan OpenSolaris desktop.
GNOME memiliki banyak proyek-proyek, berikut adalah proyek major GNOME:
  • GNOME-Shell – antarmuka pengguna GNOME 3.
  • GSettings – sistem penyimpanan konfigurasi. (menggantikan Gconf)
  • GVFS – sistem file virtual.
  • GNOME Keyring – bersama Sehahorse menjadi tempat penyimpanan kunci enkripsi dan informasi keamanan.
  • GNOME Translation project – bertujuan menerjemahkan dokumen dan aplikasi ke bahasa lain.
  • GTK+ – sebuah kerangka untuk membuat aplikasi grafik. GTK+ adalah kerangka dasar GNOME, sehingga GNOME mendapatkan beberapa keuntungan seperti penggantian tema dan grafik yang teranti-alias. Subproyek dari GTK+ adalah untuk menyediakan object-orientated programming support (GObject), dukungan ekstensif karakter internasional dan susunan text (Pango) dan aksesibilitas (ATK). GTK+ membutuhkan lebih sedikit sumber daya untuk menjalankan GNOME di platform lain seperti Windows dan Mac.
  • Human Interface  Guidelines(HIG) – riset dan dokumentasi dalam menciptakan aplikasi GNOME yang aksesibel.
  • LibXML – library XML.
Banyak bahasa pemrogramam tersedia untuk penggembangan, sehingga aplikasi GNOME ditulis dalam bahasa yang beragam, seperti C++ (gtkmm), Java (java-gnome), Ruby (ruby-gnome2), C# (Gtk#), Perl (gtk2-perl), Tcl (Gnocl), dan masih banyak lagi. Bahasa yang sekarang digunakan dalam aplikasi resmi GNOME adalah C, C++, C#, python, dan Vala.





XFCE
Xfce (XForms Common Environment) merupakan perangkat lunak bebas dekstop untuk Unix dan platform mirip Unix lainnya, seperti Linux, Solaris dan BSD. Tujuannya: cepat, ringan, menarik secara visual dan mudah digunakan.
Versi saat ini, 4.4, bersifat modular dan dapat digunakan lagi. Ia terdiri dari komponen-komponen yang terpisah yang secara bersama menyediakan fungsi desktop sepenuhnya, namun komponen-komponen tersebut juga dapat dipilih dalam subset untuk membuat lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Xfce terutama digunakan karena kemampuannya untuk menjalankan desktop modern pada perangkat keras yang relatif sederhana.
Xfce berbasis perangkat bantu GTK+ 2 (sama seperti GNOME). Ia menggunakan window manager Xfwm, yang dijelaskan di bawah ini. Konfigurasinya sepenuhnya digerakkan melalui tetikus (mouse), dan file-file konfigurasi disembunyikan dari pengguna biasa.
Xfce mula-mula mirip dengan CDE yang komersial, tetapi dengan pengembangan setiap versi barunya menjadi semakin berbeda.
Walau tidak selazim KDE dan GNOME, namun ada beberapa distro yang menggunakan Xfce sebagai desktop environment default-nya, setidaknya mendukungnya sebagai komponen tambahan.


KDE vs GNOME vs XFCE KDE vs GNOME vs XFCE Reviewed by Mo Ilmi on July 06, 2012 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.