Aspergillus Fumigatus
Taxonomy
Superkingdom : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Eurotiomycetes
Order : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Species : Aspergillus fumigatus
Sejarah Morfologi Aspergillus Fumigatus
Aspergilosis pertama kali di laporkan oleh Virchow pada tahun 1956. Sejak itu banyak kasus yang dilaporkan dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Gambaran mikroskopik dari Aspergillus fumigatus memiliki tangkai – tangkai panjang (conidiophores) yang mendukung kepalan ya yang besar (vesicle). Di kepala ini terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora. A. fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37°C (sama dengan temperatur tubuh). Pada rumput kering Aspergillus fumigatus dapat tumbuh pada suhu di atas 50oC.
EPIDEMIOLOGI & Apa itu aspergillus???
Aspergillus terdapat di alam sebagai saprofit. Hampir semua bahan dapat ditumbuhi jamur tersebut, terutama di daerah tropik dengan kelembaban yang tinggi. Sifat ini memudahkan jamur aspergillus menimbukan penyakit bila terdapat faktor presdisposisi.
Spesies Aspergillus merupakan jamur yang umum ditemukan di materi organik. Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia ialah Aspergillus fumigatus dan Aspergillus niger, kadang-kadang bisa juga akibat Aspergillus flavus dan Aspergillus clavatus yang semuanya menular dengan transmisi inhalasi.
Aspergillus fumigatus adalah jamur yang ditemukan dimana – mana pada tanaman yang membusuk. Jamur ini dapat berkelompok kemudian memasuki jaringan kornea yang mengalami trauma atau luka bakar, luka lain, atau telinga luar (oktitis eksterna).
Siklus hidup
Aspegillus fumigatus mempunyai suatu haploid genome yang stabil, dengan tidak mengalami siklus seksual. A. fumigatus bereproduksi dengan pembentukan conidiospores yang dilepaskan ke dalam lingkungan. A. fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37°C(sama dengan temperatur tubuh). Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana,terutama pada makanan, sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan Kompos.
Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun. Aspergillus juga bisa tumbuh di daun-daun yang telah mati, gandum yang disimpan, kotoran burung, tumpukan pupuk dan tumbuhan yang membusuk lainnya.
Penyebaran & Penyakit
Melalui inhalasi konidia yang ada di udara. Penyakit yamg ditimbulkan oleh jamur ini adalah Aspergilosis BronkopulmonerAlergika. ABPA terjadi karena terdapat reaksi hipersensitivitas terhadap A. fumigatus akibat pemakaian kortikosteroid terus menerus. Akibatnya akan terjadi produksi mukus yang berlebih karena kerusakan fungsi silia pada saluran pernapasan. Mukus ini berbentuk sumbatan yang mengandung spora A. fumigatus dan eosinofil di lumen saluran
napas. Akan terjadi presipitasi antibodi IgE dan IgG melalui reaksi hipersensitivitas tipe I menyebabkan deposit kompleks imun dan sel-sel inflamasi di mukosa bronkus. Deposit ini nantinya akan menghasilkan nekrosis jaringan dan infiltrat eosinofil (reaksi
hipersensitivitas tipe III) hingga membuat kerusakan dinding bronkus dan berakhir menjadi bronkiektasis.
Tak jarang ditemui spora pada mukus penderita aspergilosis paru.
Penderita biasanya mengeluh batuk produktif dengan gumpalan mukus yang dapat membentuk kerak di bronkus., kadang menyebabkan hemoptisis. ABPA juga bisa terjadi berbarengan dengan sinusitis fungal alergik, dengan gejala sinusitis di dalamnya dengan drainase sinus yang purulen.
Penderita biasanya mengeluh batuk produktif dengan gumpalan mukus yang dapat membentuk kerak di bronkus., kadang menyebabkan hemoptisis. ABPA juga bisa terjadi berbarengan dengan sinusitis fungal alergik, dengan gejala sinusitis di dalamnya dengan drainase sinus yang purulen.
Secara umum gejala klinis aspergilosis tidak ada yang khas, pasien ABPA mungkin akan mengalami demam, batuk berdahak, dengan mengi pada auskultasi. Pasien dengan aspergilosis invasif dan CNPA selain mengalami demam juga sering batuk berdahak. Khusus pengidap aspergilosis invasif akan mengalami takipneu dan hipoksemia berat. Penderita aspergiloma akan mengalami gejala sesuai penyakit yang
mendasarinya, namun gejala yang paling sering ialah hemoptisis. Secara umum, gejala klinis dan hasil lab semua jenis aspergilosis akan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
mendasarinya, namun gejala yang paling sering ialah hemoptisis. Secara umum, gejala klinis dan hasil lab semua jenis aspergilosis akan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
Diagnosa
Dari berbagai pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut :• Jumlah eosinofil meningkat• Kadar antibodi IgE meningkat (kadar IgE total dan IgE khusus untuk aspergillus)• Tes kulit antigen aspergillus• Antibodi aspergillus positif• Rontgen dada menunjukkan adanya infiltrasi dan bayangan yang mengerupai jari
tangan• CAT scan dada menunjukkan adanya bronkiektasis sentral atau sumbatan lendir• Pewarnaan dan biakan dahak untuk jamur• Bronkoskopi disertai pembiakan dan biopsi transbronkial• Biopsi paru (jarang dilakukan).
Pengobatan
Prinsip pengobatan yang disebabkan oleh jamur Aspergillus fumigatus adalah dengan menghilangkan jamur dan sporanya yang terdapat dalam tubuh. Penderita ABPA diobati sesuai proses penyakitnya, karena ABPA terjadi akibat proses hipersensitivitas, maka respon alergi harus dikurangi. Meskipun ABPA terjadi karena pemakaian kortikosteroid terus-menerus, namun pengobatannya juga menggunakan kortikosteroid, namun dengan oral, bukan lagi inhalasi. ABPA yang kronik memerlukan antijamur semisal itraconazole yang dapat mempercepat hilangnya infiltrat.ABPA yang berbarengan dengan sinusitis alergik fungal memerlukan tindakan operasi jika terdapat polip obstruktif. Kadang-kadang dapat juga dibilas dengan amfoterisin untuk mempercepat peyembuhan.Cara Pencegahan :• Udara ruangan yang disaring dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA)dapat menurunkan infeksi aspergillosis invasive pada penderita yang dirawat di RS terutama penderita dengan netropenia.• Orang-orang dengan faktor predisposisi (asma, fibrosis kistik, dll), sebaiknya menghindari lingkungan dimana jamur aspergillus ditemukan.
Daftar pustaka
Jawetz. E , Melnick & Adelberg,1996, Microbiologi Kedokteran, edisi 20, 631 – 632,EGC, Jakarta.www.farmacia.com/rubrik/category_news.asp?IDCategory=23
http://www.kompas.com/kcm/
http://www.medicastore.com
http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/kamus_detail.asp?abjad=A&page=1http://com
www.mons.wikimedia.org/wiki/Aspergillus_fumigatushttp://www.majalahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Diseases_of_the_honeybee
Hati-Hati Keindahan ini Tumbuh Subur ditubuhmu dan dapat merugikanmu.( Aspergillus Fumigatus ).
Reviewed by Mo Ilmi
on
July 27, 2017
Rating:
No comments: