PETA-PETA KERJA
Peta kerja adalah suatu alat yang
menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Lewat
peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang
dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk
bahan baku), kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya,
seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,
sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
Apabila kita melakukan studi yang
seksama terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan kita dalam usaha
memperbaiki metoda kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah
dilaksanakan. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk
mengurangi biaya produksi secara keseluruhan, dengan demikian, peta
ini merupakan alat yang baik untuk menganalisis suatu pekerjaan
sehingga mempermudah perencanaan perbaikan kerja.
Lambang-lambang Yang Digunakan
Menurut catatan sejarah, peta-peta
kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth. Pada saat
itu, untuk membuat suatu peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah
lambang yang bisa dipakai. Pada tahun berikutnya jumlah lambang
tersebut disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja. Namun
pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers
(ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri atas 5 macam
lambang yang merupakan modifikasi dari yang telah dikembangkan
sebelumnya oleh Gilberth.
Lambang-lambang tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
Operasi
Suatu kegiatan
operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik
fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun menberikan informasi
pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan kegiatan
yang paling banyak terjadi dalam suatu mesin atau sistem kerja.
Contohnya:
- Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut
- Pekerjaan mengeraskan logam
- Pekerjaan merakit
Dalam prakteknya, lambang ini juga
bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas administrasi.
Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi
apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk
segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan jika kita
melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek
tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan
bahan kearah menjadi suatu barang jadi. Contohnya:
- Mengukur dimensi benda.
- Memeriksa warna benda.
- Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi
apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan
tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
Contohnya:
- Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk mengalami operasi berikutnya.
- Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.
Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda
kerja, pekerja ataupun perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa
selain menunggu (biasanya sebentar).
Contohnya:
- Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
- Peti menunggu untuk dibongkar.
- Bahan menunggu untuk diangkut ke tempat lain.
Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila
benda kerja di simpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Lambang ini
digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan
permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa
izin tertentu.
Contohnya:
- Dokumen-dokumen atau catatan-catatan disimpan dalam brankas.
- Bahan baku disimpan dalam gudang.
Selain kelima lambang standar diatas,
kita bisa menggunakan lambang lain apabila merasa perlu untuk
mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi selama proses
berlangsung dan tidak terungkapkan oleh lambang-lambang tadi. Lambang
tersebut ialah:
Aktivitas gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara
aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan pada suatu
tempat kerja.
Macam-macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta bisa
dibagi kedalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:
- Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja keseluruhan.
- Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat.
Dalam hal ini tentunya kita harus bisa
membedakan antara kegiatan kerja keseluruhan dan kegiatan kerja
setempat. Disebut keseluruhan jika melibatkan sebagian besar atau
semua sistem kerja yang diperlukan untuk membuat produk yang
bersangkutan. Sementara yang dimaksud dengan kegiatan kerja setempat,
apabila hal itu menyangkut hanya satu sistem kerja saja yang biasanya
melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas.
Hubungan antara kedua macam kegiatan
diatas akan terlihat bila untuk menyelesaikan suatu produk diperlukan
beberapa stasiun kerja, dimana satu sama lainnya saling berhubungan,
misalnya suatu perusahaan perakitan memiliki beberapa mesin produksi
atau stasiun kerja. Dalam hal ini kelancaran proses produksi secara
keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran setiap stasiun
kerja. Dalam hal ini kelancaran proses produksi secara keseluruhan
akan sangat tergantung pada kelancaran setiap sistem kerja. Suatu hal
yang bijaksana apabila dalam prakteknya nanti, pelaksana pertama-tama
berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap sistem kerja
yang ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan kerja yang
paling baik untuk saat itu. Barulah kemudian menyempurnakan proses
secara keseluruhan.
Secara garis besarnya, penggambaran
kedua kegiatan tersebut dalam bentuk peta-peta kerja untuk
memperbaiki kegiatan produksi, biasanya dimulai dengan membuat
peta-peta kerja yang menggambarkan kegiatan secara keseluruhan
berdasarkan apa yang telah ada atau cara sekarang. Setiap kegiatan
yang berlangsung, yang terjadi di stasiun-stasiun kerja yang telah
digambarkan pada peta kegiatan keseluruhan diamati seterperinci
mungkin. Penganalisisan ini dilakukan dengan terlebih dahulu
menggambarkan peta-peta kerja setempat yang bersangkutan, dengan
membuat peta-peta kerja setempat yang menunjukan keadaan sekarang.
Keadaan sekarang inilah yang dipelajari untuk diusahakan
perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikan dinyatakan dalam peta-peta
kerja setempat yang menggambarkan ”cara yang diusulkan”.
Berdasarkan perbaikan dari setiap stasiun kerja inilah analisis
keseluruhan dilakukan. Hasil akhir dinyatakan dalam peta-peta kerja
keseluruhan untuk cara yang diusulkan.
Masing-masing peta kerja yang akan
dibahas dalam buku ini semuanya termasuk dalam kedua kelompok diatas,
yaitu:
- Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan:
- Peta Proses Operasi (OPC)
- Peta Aliran Proses (FPC)
- Peta Proses Kelompok Kerja (GPC)
- Diagram Alir (FD)
- Assembly Chart (AC)
- Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat:
- Peta Pekerja, dan Mesin
- Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri
Keenam macam peta kerja diatas
merupakan peta-peta yang paling banyak digunakan.
Flowchart
perbaikan kerja
PETA-PETA KERJA apk
Reviewed by Mo Ilmi
on
November 13, 2015
Rating:
No comments: