TEKNIK PEMBUATAN PERSEMAIAN TANAMAN MINDI (melia azedarach L.) di BADAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH)
TEKNIK
PEMBUATAN PERSEMAIAN TANAMAN MINDI (melia
azedarach L.) di BADAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH)BANDUNG-KABUPATEN
TULUNGAGUNGRESUMEABDUL
KHOLID AL-JUNDI201110320311040KHUTANAN Melia
azedarach L
adalah tanaman yang memiliki nama lokal mindi, tanaman ini dapat tumbuh cepat
dan selalu hijau di daerah tropis, namun akan menggugurkan daun jika dalam
musim dingin. Pohon mindi suka dengan cahaya, tahan kekeringan, toleran
terhadap salinitas tanah selain itu dapat tumbuh subur di bawah titik beku. (Anonymous,2005)
Melia
azedarach L
memiliki morfologi sebagai berikut :
·
Tinggi : mencapai 45M
·
Tinggi
bebas cabang : 8-20M
·
Diameter : 60CM
·
Tajuk : payung
·
Percabangan : melebar
·
Batang : silindris, tegak,
tidak berbanir, pada pohon muda memiliki
Gubal putih pucat, kayu teras coklat kemerahan.·
Kulit : abu-abu coklat,
beralur membentuk garis-garis dan bersisik
Namun pada
pohon muda memiliki kulit licin dan
berlentisel.·
Daun : majemuk ganda
menyirip ganjil, anak daun bundar
Telur/lonjong, pinggir
helaian bergerigi·
Bunga : majemuk malai, pada ketiak
daun panjang 10-22cm, warna
Keunguan, berkelamin dua.·
Buah : bulat/lonjong
tertutup. Ukuran 2-4 x 1-2cm, kulit luar tipis,
Licin,
berkulit kering keriput, kulit dalam keras. Memiliki
Warna
buah ketika muda hijau ketika masak berwarna
Kuning, dalam satu buah terdapat 4-5 biji, biji kecil
3,5x1,6mm. Lonjong, licin, warna coklat,biji kering hitam(saputra,2010) Persebaran
dan tempat tumbuh:·
Daerah
asal : india dan burma
·
Daerah
indonesia : sumatera, jawa, Nusa
tenggara dan irian jaya
·
Tempat
tumbuh : ketinggian 0-1200mdpl
dengan curah hujan rata-rata per
Tahun 600-2000mm, tumbuh subur pada tanah berdrainase
Baik, tanah yang dalam, tanah liat berpasir, toleran
Terhadap tanah dangkal,asin dan basa (saputra,2010) Perkecambahan Tanaman mindi mengalami musim
berbunga dan berbuah berbeda di setiap daerah.·
Jawa
barat : maret-mei
·
Jawa
timur : juni-november
·
NTB : september-juni
Buah masak pada bulan juni,
agustus,november, dan desember. Ekstraksi biji dilakukan dengan merendam buah
ke dalam air selama 1-2 hari stelah itu biji dibersihkan lalu dikeringkan di
tempat teduh. Jumlah biji kering tiap kilogram +/- 3000butir. Penyimpanan biji
di lakukan dengan memasukkan biji ke dalam wadah tertutup rapat dan di simpan
dalam ruangan dingin (suhu 3-5
drajat C)
memiliki daya kecambah 80% - 1 tahun. (Sumarna,2004)
Penetapan
persemaian Menggunakan normansi ukuran 5x1 m
atau 2,3x1 m. Pinggiran bedeng tersebut diperkuat dengan bambu, batu bata
merah, kayu setinggi 12-15 cm.
Saluran
air Air di salurkan menggunakan pipa
menuju bedeng tabur, dan menggunakan bak besar untuk menampung cadangan air
guna mempermudah ketika musim kemarau. Pengadaan
benih Benih yang di semaikan di peroleh
dari areal produksi benih KPH Kediri. Lalu di seleksi yang memiliki fisik baik
serta tidak cacat secara fisiologis. Seleksi
biji Seleksi biji mindi di lakukan dengan
cara memisahkan biji yang kotor dan biji-biji yang rusak atau buruk. Seleksi
lanjutan dilakukan dengan pengelompokan berdasarkan ukuran biji yang dilakukan
dengan pengayakan atau penyaringan. Fisik benih yang baik antara lain bentuk
yang berisi, padat, tidak keriput dan tidak ada cacat atau luka, biji harus tua
dan berwarna kecoklatan.Untuk
menghasilkan semai yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Viabilitas dan vigoritas
benih harus baik.
b. Media tabur harus baik.
c. Komposisi medium sapih
dalam polybag harus baik dan cukup hara
d. Semai-semai yang disapih
harus dipilih keadaannya baik.
e. Penyapihan semai harus
dilakukan dengan cara yang benar jangan sampai semai akarnya rusak
f. Pemeliharaan dilakukan
dengan baik
Penyiapan media tabur Dengan
menggunakan pasir sebagai media utama yang bertujuan untuk mempercepat proses
perkecambahan benih, dimana pasir merupakan media yang sangat mudah menyerap
air.a. Perlakuan media tabur:
pasir harus di sterilisasi dengan cara dijemur hingga kering. Selama 2-3 hari
di bawah sinar matahari dan di campur nematisida untuk mencegah munculnya
cacing dan semut dengan dosis 0,5 kg tiap bedeng.
b. Penggunaan pasir sebanyak
0,5m3/ bedeng dan disarankan untuk 1x pakai.c. Persyaratan media tabur: 1. Media tabur
tidak terlalu menuntut kandungan unsur hara. 2. Ringan tidak liat, mudah
terurai dan porositas baik.d. Media tabur nya adalah pasir. Butiran
pasir tidak boleh terlalu kasar ataupun lembut dan jangan banyak mengandung
unsur tanah.Sekarifikasi benih Benih
mindi direndam dalam air mengalir selama 3hari 3malam. Setelah itu benih
ditiriskan dan di angin-anginkan selama 2 hari.Penaburan beniha.
Sebelum
benih mindi ditaburkan, pasir disiram dengan air secukupnya.
b.
Jarak
antar benih diatur menggunakan mal dengan ukuran 2,5x2,5cm.
c.
Benih
mindi ditabur dengan bekas tangkai buah berada dibagian bawah.
d.
Lalu
ditutup dengan pasir setinggi 2cm dan disiram lagi dengan gembor halus hingga
rata.
e.
Setelah
penabuaran selesai bedeng ditutup dengan sungkup plastik.
f.
Setiap
bedeng tabur diberi plang dengan ukuran 20x10cm dan diberi keterangan
nomor,tanggal,dan jumlah benih yang ditabur.
g.
Kapasitas
bedeng tabur adalah 8000 butir benih (jarak antar benih 2,5cm)
h.
Benih
bisa berkecambah mulai hari ke 10 dan bisa mencapai target 100% pada hari ke
60.
pengambilan kecambah alat
yang digunakan untuk mengambil kecambah adalah bambu berbentuk pipih, kecambah
mindi yang siap sapih memiliki ciri-ciri keping daun sudah membuka dan berwarna
hijau serta akar serabut belum banyak. Kecambah diambil secara manual dengan
hati-hati menggunakan solet dan upayakan jangan sampai bagian akar terputus.Teknik penyapihana.
Pengambilan
kecambah dibedeng tabur dan penyapihan dibedeng sapih dilakukan sebelum jam 10:00
dan setelah jam 15:00
b.
Sehari
sebelum dilakukan penyapihan media disiram dengan air sampai jenuh
c.
Alat
untuk penyapihan berupa batang bambu berbentuk bbulat berdiameter 1cm.
d.
Pembuatan
lubang pada media sapih sedalam 4cm dengan menggunakan alat.
e.
Saat
penyapihan bagian kecambah yang dipegang adalah kotiledon nya.
f.
Kedalaman
penanaman adalah sedikit diatas leher akar dan dilakukan penekanan agar akar
dapat menyatu.penyiraman dilakukan dengan pancaran penyiraman air yang halus.
g.
Penyapihan
dilakukan setelah benih berkecambah dibedeng tabur dan kecambah yang tumbuh
telah memenuhi kriteria siap panen atau siap sapih.
h.
Pemberian
naungan dibedeng sapih berfungsi agar bibit tidak stress. Naungan diberikan
sampai bibit siap untuk menerima sinar matahari secara langsung (umum nya 2-3
minggu dan disesuaikan dengan pertumbuhan bibit)
x
TEKNIK PEMBUATAN PERSEMAIAN TANAMAN MINDI (melia azedarach L.) di BADAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH)
Reviewed by Mo Ilmi
on
November 19, 2017
Rating:
No comments: