HUTAN TANAMAN INDUSTRI




Hutan tanaman industri (juga umum disingkat HTI) adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama kayu) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah hutan yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami.Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku pulp dan kertas (jenis tanaman akasia) (sumber: Wikipedia).
Tujuan pembangunan HTI adalah 1) Menyediakan bahan baku industri perkayuan secara mantap dalam jumlah dan mutu dari hutan tanaman disamping bahan baku yang berasal dari hutan alam. (2) Meningkatkan nilai tambah dari hutan dan meningkatkan penerimaan negara (3) Meningkatkan peranan Indonesia sebagai penghasil dan pengekspor kayu tropis utama di dunia. (4) Mendorong pertumbuhan pembangunan daerah sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing dalam rangka pembangunan nasional dan pembangunan wilayah. (5) Memperluas kesempatan usaha dan kesempatan kerja bagi semua golongan masyarakat. (6) Mempercepat alih teknologi ke tangan bangsa Indonesia. (7) Meningkatkan peranan energi alternatif, khususnya yang berasal dari biomassa dalam penyediaan energi nasional, baik untuk keperluan industri maupun rumah tangga. (8) Turut mengendalikan dan mengamankan keserasian lingkungan hidup.


komentar :
Hutan dapat di manfaatkan sebagai usaha atau bisnis seperti hutan tanaman indistri yang di jelaskan pada artikel di atas. Hutan sangat baik untuk manajemen agribisnis karena hasil hutan yang dapat di manfaatkan sebagai perabotan rumah tangga, alat tulis, dsb. HTI juga dapat memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat, terutama pada bidang bisnis perkayuan.
Hasil Hutan Bukan Kayu dari Sulawesi Tengah


Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kawasan hutan cukup luas, yaitu 4.394.932 ha atau sama dengan 64,60 % dari luas daratannya. Hutan yang luas ini, di dalamnya mengandung potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang besar diantaranya rotan, persuteraan alam, dan perlebahan.
Beberapa data menyebutkan bahwa Sulawesi Tengah merupakan salah satu sentra penghasil rotan alam terbesar di Indonesia. Produksi rotan alam dari Sulawesi Tengah mencapai 60 persen dari produksi nasional. Potensi dari sisi kualitas, rotan dari Sulawesi Tengah tergolong kualitas prima, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan jenis rotan yang sama diluar Sulawesi, dan sangat dibutuhkan oleh industri meubel rotan untuk keperluan ekspor.
Berdasarkan data hasil survey di Sulawesi Tengah terdapat 38 jenis rotan yang telah diidentifikasi potensial untuk di komersilkan. Sedangkan jenis-jenis yang telah dipergangkan meliputi rotan lambang (Calamus sp.), rotan batang (Daemonorops inops Werb.), rotan tohiti (Calamus simpisipus), rotan merah (Calamus panayuga Becc.), rotan ronti (Calamus axilais), rotan susu (Calamus sp.), rotan umbul (Calamus shympsipus).
Persuteraan alam bisa menjadi salah satu potensi unggulan bagi Provinsi Sulawesi Tengah. Mengingat iklim dan kondisi alam di Provinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung untuk mengembangkan usaha tersebut. Lahan dengan ketinggian 400-800 meter di atas permukaan laut sebagai media tanam murbei dan pemeliharaan ulat sutera untuk menghasilkan kokon yang baik, tersedia cukup banyak dan tersebar di beberapa daerah. Jenis usaha ini memiliki nilai ekonomi yang cukup baik, dengan skala investasi yang dapat dikelola masyarakat. Pengembangan persuteraan alam ini cukup strategis dikarenakan: (1) menyerap banyak tenaga kerja, termasuk pelibatan petani (2) membuka kesempatan usaha; (3) memberi kesempatan mengembangkan ekonomi kerakyatan; (4) meningkatkan pendapatan petani; (5) meningkatkan devisa; (6) membuka peluang usaha di bidang jasa.
Perlebahan dewasa ini merupakan komponen penting dalam pembangunan sektor kehutanan berkelanjutan. Peran lebah madu dalam penyerbukan tanaman memberikan keuntungan ekologis, khususnya bagi kelestarian flora. Sementara produk yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi peternaknya. Provinsi Sulawesi Tengah menyimpan potensi besar bagi pengembangan usaha perlebahan. Beberapa species lebah madu sudah lama dieksploitasi masyarakat untuk diambil madunya. Dengan hutan yang relatif luas, dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah.
komentar :
Selain kayu hutan juga dapat memproduksi yang lainnya sepert rotan. Produksi rotan di Sulawesi mencapai 60 persen produksi rotan nasional seperti yang dijelas kan pada artikel. Hutan produksi non kayu ini juga baik untuk bisnis nasional maupun internasional. Jadi hutan sangat baik untuk manajemen agribisnis dengan hasil kayu maupun non kayu, dan dapat menambah penghasilan nasional karena hutan di Indonesia masih sangat luas.
HUTAN TANAMAN INDUSTRI HUTAN TANAMAN INDUSTRI Reviewed by Mo Ilmi on December 17, 2013 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.