MAKALAH TEKNIK PERMUDAAN ALAMI


MAKALAH
TEKNIK PERMUDAAN ALAMI




Oleh :
Nurfansyah
Taufik Hidayat Idris
Moch. Ma’ruf Djamaludin
M. al-faizul ilmi
Yosei Kustri Wulansari
Aan Gunaifin
Febri Susanto
201110320311028
201110320311029
201110320311031
201110320311032
201110320311033
201110320311035
201110320311034


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013


KATA PENGANTAR



Bismillahirahmanirrahim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah dan petunjuknya sehingga Makalah silvikultur “Teknik Permudaan Alami” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini ditulis dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah silvikultur serta memberikan pengetahuan baru bagi penyusun mengenai Teknik Permudaan Alami. Semoga makalah yang kami tulis ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi orang lain yang telah membaca makalah kami.
Akhir kata makalah ini tentulah banyak kekurangannya, masih sangat jauh dari kata sempurna. Masih saya harapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi makalah ini. Semoga menjadi manfaat.



Penyusun




















Daftar isi





BAB I

PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu, terdapat pada kawasan yang luas yang memiliki fungsi sebagai penampung carbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidrolika, serta pelestarian tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Dapat dianggap hutan apabila mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas yang berbeda dengan daerah luarnya.


1.2 Permasalahan



  1. Keuntungan yang diperoleh dari permudaan alami ?
  2. Kerugian yang dialami dari permudaan alami terutama dari segi management ekonomi ?


1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah Teknik Permudaan Alami yaitu sebagai berikut :
  1. Kita dapat mengetahui keuntungan dari permudaan alami.
  2. Kita dapat mengetahui kerugian dari permudaan alami dari segi management ekonomi.


1.4 Manfaat

Adapun manfaat makalah Teknik Permudaan Alami bagi pembaca dan penyusun yaitu :
  1. Kita dapat mengetahui tentang permudaan alami.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA



Permudaan hutan adalah suatu proses peremajaan kembali dari pohon-pohon penyusun tegakan yang telah mati secara alami, atau setelah dipanen oleh manusia. Proses pemanenan tersebut dapat berlangsung untuk semua pohon dalam suatu lias kawasan tertentu, atau hanya pohon tertentu saja. Pohon-pohon yang sudah tua dalam satu tegakan, akhirnya akan mati dan digantikan oleh anakan-anakan secara alami (anonymous, 2012).
Permudaan alam, pohon pionir adalah pohon-pohon yang sudah ada dan tumbuh secara alami di padang alang-alang atau padang rumput lainnya. Pepohonan pionir ini sudah berkembang dengan baik dan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat. Pemeliharaan Permudaan Alam (PPA) juga mendorong permudaan baru dari bibit yang berasal dari biji pepohonan di hutan alam sekitarnya. Berdasarkan kedua hal tersebut di atas : PPA menghindari masalah ketidak-sesuaian antara jenis pepohonan yang bisa ditanam pada suatu lahan dengan memanfaatkan keberadaan pepohonan yang sudah ada secara alami. Tindakan ini dapat membantu melindungi keanekaragaman hutan alami (asli) (anonymous, 2011).
Permudaan alami adalah suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan hutan yang terjadi secara alami. Dalam pengelolaan hutan tropika basah luar Pulau Jawa sampai saat ini, sistem silvikultur yang dipakai adalah sistem tebang pilih dengan permudaan alam (anonymous, 2013).
Permudaan buatan adalah suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan yang dilakukan oleh manusia. Permudaan buatan umumnya dilakukan pada areal-areal bekas tebang habis, pekas jalan sarad, tempat penimbunan kayu, atau pada areal hutan yang tidak produktif. Tujuan utamanya terdiri dari tujuan ekologis dan ekonomis (anonymous, 2013).
Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan permudaan campuran. Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuki dan biji pohon tersebar bukan oleh manusia, melainkan oleh angin, air, atau hewan. Hutan dengan permudaan buatan berarti manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk menumbuhkan kembali hutan. Hutan dengan permudaan campuran bera jenis berarti campuran kedua jenis sebelumnya (anonymous, 2013).
Di daerah beriklim sedang, perbungaan terjadi dalam waktu singkat, sering tidak berlangsung setiap tahun, dan penyerbukannya lebih banyak melalui angin. Di daerah tropis, pembungaan terjadi hampir sepanjang tahun dan hampir setiap tahun. Sebagai pengecualian, pembungaan pohon-pohon dipterocarp (meranti) di Kalimantan dan Sumatra terjadi secara berkala. Pada tahun tertentu, hutan meranti berbunga secara bersamaan, tetapi pada tahun-tahun berikutnya meranti sama sekali tidak berbunga. Musim bunga hutan meranti merupakan kesempatan emas untuk melihat biji-biji meranti yang memiliki sepasang sayap melayang-layang tebawa angin (anonymous, 2010).
























BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Keuntungan dari permudaan alami


Permudaan dibagi menjadi dua cara yaitu permudaan secara alami dan permudaan secara buatan, adapaun keuntungan permudaan secara alami yaitu sebagai berikut :
  1. Tegakan muda berada dibawah perlindungan tegakan tua dan hal ini kurang lebih terjadi dalam proses hutan alam.
  2. Kondisi alam mikro dan tanah sesuai dengan yang dibutuhkan semai setidaknya selama awal dari perkembangan tegakan.
  3. Lapisan humus yang menutupi horizon teratas tanah menyediakan media yang baik untuk perlindungan benih dari sinar matahari dan cocok untuk daya hidup awal semai.
  4. Seed barers digunakan sebagai induk dari proses suksesi yang terjadi pada tanah yang beradaptasi dengan baik dalam tegakan. Hal ini merupakan keuntungan yang sering dan biasa terjadi pada suatu tegakan tapi bukan merupakan alternatif yang baik. Populazi yang dapat beradaptasi dengan baik tidak selalu paling produktif atau paling bernilai dalam segi karakter silvikultur atau kualitas kayu.
  5. Jenis campuran dapat lebih siap untuk diperoleh dan lebih sesuai untuk tegakan lokal yang berfariasi.
  6. Meningkatkan struktur yang lebih kompleks dimana secara umum lebih mudah. Hal penting ketika tegakan tidak beraturan diinginkan.
  7. Gangguan dalam produktifitas yang berhubungan dengan tebang habis tidak terjadi.


3.2 Kerugian permudaan alami dari segi managemen ekonomi.



Adapun kerugian yang dialami dari permudaan alami dari segi ekonomi yaitu sebagai berikut :
  1. Kegiatan sulit dilakukan dan mahal dari segi keahlian, tenaga, waktu, dan uang.
  2. Proses permudaan alami kurang mampu mengurangi resiko kegagalan, defisiensi stok, dan waktu yang diperlukan.
Ada beberapa persyaratan untuk menjamin keberhasilan permudaan alami yaitu :
  • Suplay beniah viable yang memadai.
  • Benih reseptif terhadap keadaan yang buruk dengan suplay air dan nutrisi.
  • Iklim makro yang cocok untuk berecambah, daya hidup, dan daya kecambah yang tinggi tanaman muda.
  • Ketahanan terhadap serangan hama, penyakit, gulma dan iklim yang ekstrim.
Persyaratan permudaan alami tersebut lebih kearah pembibitan dimana pada sistem shelterwood (suatu sistem silvikultur yang diterapkan di hutan-hutan temperate dimana kondisi hutannya relatif seragam, baik dari segi umur dan jenis pohon yang ada didalamnya) terjadi regerasi untuk persediaan benih dan mengubah iklim mikro pada lantai hutan. Pada sistem regenerasi ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi inisiasi tunas bunga dan bisa mengurangi kegagalan yang terjadi antara pembuangan dan pematangan buah dan benih, yaitu sebagai berikut :
  1. Iklim
Pada daerah temperate, iklim mempengaruhi periode pembungaan dan produksi benih.
  1. Ruang tubuh
Ruang tumbuh disini harus mendukung pertumbuhan vegetatif.
  1. Kualitas benih dan kecukupan benih
  2. Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya harus cukup untuk menyinari mahkota pembawa benih.
  1. Unsur hara
Unsur hara yang diaplikasikan dengan dosis yang tepat dan waktu yang tepat sesuai dengan jenis tanaman yang berperan untuk meningkatkan perumbuhan, meningkatkan pembungaan dan produksi buah-buahan.


BAB IV

PENUTUP



4.1 Kesimpulan



Adapun kesimpulan yang bisa kami ambil yaitu :
  1. Permudaan hutan adalah suatu proses peremajaan kembali dari pohon-pohon penyusun tegakan yang telah mati secara alami, atau setelah dipanen oleh manusia
  2. Permudaan dibagi menjadi dua cara yaitu permudaan secara alami dan permudaan secara buatan
  3. Permudaan alami adalah suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan hutan yang terjadi secara alami.






























DAFTAR PUSTAKA



Anonymous. 2010. Potensi Permudaan. Online. http://file.upi.edu. Diakses pada tanggal 17 april 2013.
Anonymous. 2011. Permudaan Alam. Online. http://www.worldagroforestry.org. Diakses pada tanggal 17 april 2013.
Anonymous. 2012. Pengertian dan Definisi Permudaan Hutan. Online. http://pengertiankulturjaringan.blogspot.com. Diakses pada tanggal 17 april 2013.
Anonymous. 2013. Hutan. Online. http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 17 april 2013.
Anonymous. 2013. Permudaan Alami. Online. http://diguyhfbvyusdfv7yudevfy-hdvyufsyu8d7v.blogspot.com. Diakses pada tanggal 17 april 2013.
Anonymous. 2013. Permudaan Buatan. Online. http://www.likedin.com. Diakses pada tanggal 17 april 2013.




MAKALAH TEKNIK PERMUDAAN ALAMI MAKALAH  TEKNIK PERMUDAAN ALAMI Reviewed by Mo Ilmi on December 17, 2013 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.